MY CLASSMATES
THE PICTURE OF MY CLASSMATE
AT TAMAN DAMAI
SAYA ANAK BUGIS
Membesar sebagai anak bugis jati mengajar saya betapa pentingnya warisan turun temurun yang perlu dikekal kan pada era modenisasi ini. Di tempat kelahiran saya, majoriti adalah berbangsa bugis selain dapat melihat suasana yang cukup menarik terutama dalam majlis perkahwinan dan kenduri dan pada hari raya.
Pada cuti hari raya ,saya berkesempatan pulang ke rumah meraihkan hari raya bersama keluarga tersayang saya dapat melihat ikatan yang erat antara penduduk kampung di kampung saya iaitu pada hari raya, kebanyakan penduduk akan memberi buras dan ayam lengkuas kepada jiran tetangga yang berbangsa lain seperti bajau,dusun dan kaum lain. kuih yang paling saya suka merupakan kuih bangkit yang merupakan kuih tradisi kaum bugis. Saya juga berkesempatan membantu ibu saya membuat kuih bangkit, dan buras sebelum menjelang hari raya.
sebagai penyambung warisan generasi, saya amat gembira membesar di tempat yang masih mengamalkan tradisi turun temurun dan bersyukur dapat mempelajari tentang sejarah kaum bugis, makanan, pakaian tradisional dan lain-lain.
saya berharap warisan ini tak lapuk dek hujan, tak lekang dek panas
makanan tradisi kaum bugis
MAKANAN KAUM BUGIS
Masyarakat Bugis yang terkenal dengan pahlawan yang gagah perkasa bukan saja memiliki darah keberanian tetapi juga memiliki kepandaian dalam dunia masakan. Masyarakat Bugis mempunyai banyak resepi turun temurun yang semestinya unik, sedap dan pelbagai variasi dari segi rasa, tekstur, warna dan persembahan hidangan. Dari zaman berzaman, nenek moyang menurunkan resipi mereka dalam memastikan resipi kaum kerabat terpelihara dan tidak pupus oleh peredaran masa.
barongko
sanggar pappek
Es Pisang Ijo (Hijau)
ayam lengkuas
buras
baju tradisional kaum bugis
Baju bodo adalah
baju tradisional orang Bugis dan Makassar khas bagi kaum wanita. Baju bodo
berbentuk segi empat dan tidak berlengan. Kain yang digunakan untuk membuat
baju bodo selalunya adalah dari jenis kain yang jarang.
Menurut adat Bugis,
setiap warna baju bodo yang dipakai oleh wanita melambangkan usia ataupun
darjat pemakainya
Warna
|
makna
|
Jingga
|
dipakai oleh
kanak-kanak perempuan berumur 10 tahun
|
Jingga dan merah
|
digunakan oleh
gadis berumur 10-14 tahun
|
merah
|
bagi wanita
berumur 17-25 tahun
|
putih
|
digunakan oleh
para inang dan dukun.
|
hijau
|
khas untuk wanita
berketurunan bangsawan
|
unggu
|
dipakai oleh para
janda.
|
the history of bugis
The history of bugis
The Buginese people
are an ethnic group - the most numerous of the three major linguistic and
ethnic groups of South Sulawesi, in the southwestern province of Sulawesi,
third largest island of Indonesia.
The Austronesian ancestors of the Buginese
people settled on Sulawesi around 2500 B.C.E. There is "historical
linguistic evidence of some late Holocene immigration of Austronesian speakers
to South Sulawesi from Taiwan" - which means that the Buginese have
"possible ultimate ancestry in South China", and that as a result of
this immigration, "there was an infusion of an exogenous population from
China or Taiwan.
Migration from South
China by some of the paternal ancestors of the Buginese is also supported by
studies of Human Y-chromosome DNA haplogroups. The Bugis in 1605 converted to
Islam from Animism.
Some Buginese have
retain their pre-Islamic belief called Tolotang, and some Bugis converted to
Christianity by means of marriage; but they have remained a minority.
The Bugis are a people who first came to the Malay peninsula from the island of Sulawesi (formerly Celebes), Indonesia's 3rd largest island. It was in the southwest peninsula of Sulawesi that the ancestors of the present-day Bugis settled, probably in the mid-to-late 2nd millennium BC. The Bugis do not refer to themselves as "Bugis" (an exonym derived from an older form of the name) but instead called themselves To Ugi or Ugi. In historical European literature, the Bugis have a reputation for being fierce, war-like, and industrious, placing great importance to honour, status, and rank.
TUN ABDUL RAZAK IS A BUGIS MALAY