Call Me Maybe
sweet owner

Navigation : touch hover image



Diaries Owner Linkies stuff

HELLO!!! WELCOME TO MY BLOG


Bigfoots!



Credits!

basecode: SARINA AMBOMAI
Edit by: SARINA AMBOMAI
Re-Edited By: SARINA AMBOMAI
Others: ? ? ?


MY CLASSMATES

                                    

                                             THE PICTURE OF MY CLASSMATE
                                                         AT TAMAN DAMAI



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



SAYA ANAK BUGIS


Membesar sebagai anak bugis jati mengajar saya betapa pentingnya warisan turun temurun yang perlu dikekal kan pada era modenisasi ini. Di tempat kelahiran  saya, majoriti adalah berbangsa bugis selain dapat melihat suasana yang cukup menarik terutama dalam majlis perkahwinan dan kenduri dan pada hari raya.


 Pada cuti hari raya ,saya  berkesempatan pulang ke rumah meraihkan hari raya bersama keluarga tersayang saya dapat melihat ikatan yang erat antara penduduk kampung di kampung saya iaitu pada hari raya, kebanyakan penduduk akan memberi buras dan ayam lengkuas kepada jiran tetangga yang berbangsa lain seperti bajau,dusun dan kaum lain. kuih yang paling saya suka merupakan kuih bangkit yang merupakan kuih tradisi kaum bugis. Saya juga berkesempatan membantu ibu saya membuat kuih bangkit, dan buras sebelum menjelang hari raya.

sebagai penyambung warisan generasi, saya amat gembira membesar di tempat yang masih mengamalkan tradisi turun temurun dan bersyukur dapat mempelajari tentang sejarah kaum bugis, makanan, pakaian tradisional dan lain-lain.


saya berharap warisan ini tak lapuk dek hujan, tak lekang dek panas

makanan tradisi kaum bugis

                                                       MAKANAN KAUM BUGIS


 Masyarakat Bugis yang terkenal dengan pahlawan yang gagah perkasa bukan saja memiliki darah keberanian tetapi juga memiliki kepandaian dalam dunia masakan. Masyarakat Bugis mempunyai banyak resepi turun temurun yang semestinya unik, sedap dan pelbagai variasi dari segi rasa, tekstur, warna dan persembahan hidangan. Dari zaman berzaman, nenek moyang menurunkan resipi mereka dalam memastikan resipi kaum kerabat terpelihara dan tidak pupus oleh peredaran masa.




 
barongko





 
sanggar pappek
 
 
 
 
 
Es Pisang Ijo (Hijau)
 
 
 
 
ayam lengkuas
 
 
 
 
 
buras
 
 
 

 
     barobbo@ bubur jagung
 
 
 

 

 

 

 

 

 


baju tradisional kaum bugis




Baju bodo adalah baju tradisional orang Bugis dan Makassar khas bagi kaum wanita. Baju bodo berbentuk segi empat dan tidak berlengan. Kain yang digunakan untuk membuat baju bodo selalunya adalah dari jenis kain yang jarang.

 

Menurut adat Bugis, setiap warna baju bodo yang dipakai oleh wanita melambangkan usia ataupun darjat pemakainya

 

 

Warna
 
makna
Jingga
dipakai oleh kanak-kanak perempuan berumur 10 tahun
Jingga dan merah
digunakan oleh gadis berumur 10-14 tahun
merah
bagi wanita berumur 17-25 tahun
putih
digunakan oleh para inang dan dukun.
hijau
khas untuk wanita berketurunan bangsawan
unggu
dipakai oleh para janda.






 
 
 
 
 
 














the history of bugis





 
                   The history of bugis

The Buginese people are an ethnic group - the most numerous of the three major linguistic and ethnic groups of South Sulawesi, in the southwestern province of Sulawesi, third largest island of Indonesia.
 The Austronesian ancestors of the Buginese people settled on Sulawesi around 2500 B.C.E. There is "historical linguistic evidence of some late Holocene immigration of Austronesian speakers to South Sulawesi from Taiwan" - which means that the Buginese have "possible ultimate ancestry in South China", and that as a result of this immigration, "there was an infusion of an exogenous population from China or Taiwan.
Migration from South China by some of the paternal ancestors of the Buginese is also supported by studies of Human Y-chromosome DNA haplogroups. The Bugis in 1605 converted to Islam from Animism.
Some Buginese have retain their pre-Islamic belief called Tolotang, and some Bugis converted to Christianity by means of marriage; but they have remained a minority.




 

 

The Bugis are a people who first came to the Malay peninsula from the island of Sulawesi (formerly Celebes), Indonesia's 3rd largest island. It was in the southwest peninsula of Sulawesi that the ancestors of the present-day Bugis settled, probably in the mid-to-late 2nd millennium BC. The Bugis do not refer to themselves as "Bugis" (an exonym derived from an older form of the name) but instead called themselves To Ugi or Ugi. In historical European literature, the Bugis have a reputation for being fierce, war-like, and industrious, placing great importance to honour, status, and rank.

 
 
                                                        
 
                                                                
                                    
TUN ABDUL RAZAK IS A BUGIS MALAY